Pemanfaatan Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca ) Sebagai Bahan Pembuatan Pulp Dengan Proses Organosolv

Authors

  • Ajeng Rahayu Lestari Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • May Sagi Arum Astuti Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Ahmad M Fuadi Universitas Muhammadiyah Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.57185/mutiara.v2i2.133

Keywords:

Pulp, Kulit Pisang Kepok, Proses Organosolv, Lignin

Abstract

Kulit pisang merupakan tumbuhan yang memiliki kadar selulosa yang tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai bahan baku dasar pembuatan pulp. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh waktu pemasakan dan konsentrasi larutan etanol dan larutan metanol terhadap penurunan kadar lignin pulp dari kulit pisang dengan proses organosolv. Larutan pemasak yang digunakan adalah larutan C2H6O dan larutan CH3OH. Dengan variasi kedua larutan (50%, 75%, dan 100%) dan waktu pemasakan (60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, dan 360 menit). Pada pelarut metanol diperoleh kadar lignin tertinggi sebesar 1,649% pada waktu pulping 60 menit dengan konsentrasi 50%. Sedangkan kadar lignin terendah sebesar 0,990% pada waktu pulping 360 menit dengan konsentrai 100%. Kemudian pada pelarut etanol diperoleh kadar lignin tertinggi sebesat 1,050% pada waktu pulping 60 menit dengan konsentrasi 50%. Sedangkan kadar lignin terendah sebesar 0,510% pada waktu pulping 360 menit dengan konsentrasi 100%. Kesimpulannya yaitu Konsentrasi metanol dan etanol dengan waktu pemasakan berpengaruh terhadap kadar lignin yang dihasilkan. Semakin tinggi konsentrasi pelarut yang digunakan maka kadar lignin yang didapatkan semakin rendah.

Downloads

Published

2024-02-08